Kalau saja langit itu datar
Aku bisa terus berkelana
Melangkah dengan kakiku
Hingga ku temukan ujung semua perjalanan
Rembulan bisa tenang menghias malam, tanpa harus menjadi sabit
Aih, aih, siapa ku lihat disana
Wanita penghitung helaian rambut
Diujung lainnya ku temukan juga lelaki penghitung bintang
Diatas sana, nenek penyayang kucing dan kakek petani
Juga layang layang abadi yang terbang hampir setiap malam
Malam dengan gelap dan dinginnya
Langit nyatanya tak sepadan dengan bumi yang teramat kecil
Aku jengah mereka disandingkan tanpa harapan
Begitu juga rembulan dan mentari
Nyanyian sudah menjadi racau si biduawanita
Ia hanya mengeluarkan rasanya saja
Dan aku kira itu adalah lagunya