Jumat, 02 Oktober 2015

-untitled-

Ah, cinta. Perasaan memang seperti air, mudah mengalir pada tempat yang lebih rendah. Kenapa seseorang bisa jatuh cinta lagi? Ya, menyedihkan sekali kalau kita cuma bisa jatuh cinta seumur hidup hanya satu kali. Tidak bisa move on. Untunglah saya bukan sejenis alien dari skuel ‘I am Number Four’.

Tapi kalau jatuh cinta, setelah kita berkomitmen untuk menjaga cinta? Bagaimana kalau cinta itu hadir setelah ada cinta yang menyertai disisi? Ah, kita juga mengaku cinta pada Tuhan, tapi kita sendiri men-dua, tiga, empat-kan cinta kita pada Tuhan. Kenapa kita harus marah ketika cinta kita ‘terjatuh’ lagi pada cinta yang lain?

Manusia.

Perasaan memang kadang tidak selaras dengan keinginan. Padahal keinginan juga merupakan desire yang tidak terduga, seperti halnya perasaan. Yang menjadi masalah adalah kadang kita punya konsep ideal, tapi kenyataan tidak sesuai dengan konsep ideal kita. Kalau kita tidak memiliki konsep ideal tentang kehidupan, akankah kita hidup lebih bahagia? Belum tentu, karena kebahagiaan juga merupakan standar, yang kita sadari dan tidak kita sadari.

Ah, hidup memang menggemaskan.

Selasa, 29 September 2015

Jika aku bukan jalanmu, ku berhenti mengharapkanmu

Suaramu berbaur bersama angin, berlalu dan bergemuruh begitu saja.
Tiada bekas yang ia tinggalkan, kecuali dinginnya saja.
Seandainya cintamu adalah hujan, ia telah membanjiri seluruh jalanan hatiku, sehingga aku terjebak tak dapat pergi dari ruang hati yang hanya tercipta untukmu.

Duhai pengukir kenangan, tidakkah kau berpikir bahwa prasasti kisah kita pasti akan abadi, dengan ukiran manis atau pahit bersamamu.
Tidakkah kita berpikir sebelum air jatuh perlahan hingga membuat cekung pada sebuah batu?

Aku tiada menyesal telah membersamaimu dalam garis waktu kehidupan yang tak seberapa panjang ini.
Indah dan buruk rupa dan adatmu jadi sedikit cerita dalam hidupku.
Tapi aku harus menenggelamkan atlantis kita.
Biar ia hanya menjadi kisah misteri penikmatnya.

Aku kini pergi.
Dengan perahu penyelamat, seseorang telah datang  menolongku terlepas dari jebakan banjir yang kau tinggalkan setelah redanya hujan.
Aku kini berada di tempat yang lebih tinggi , melihat tempat yang aku pernah terjebak sekian lama dalam genangan sembari menikmati hujan dari Sang Samudera.

*pengen nyanyiiii:
Namun kurasa cukup ku menunggu, semua rasa telah hilaang..
Sekarang aku tersadar, cinta yang ku tunggu tak kunjung datang, apalah arti aku menunggu bila kamu tak cinta lagi~ yeaa~

Sabtu, 05 September 2015

Pejaga

Hei, lama ya tak berjumpa?
Ku lihat halaman rumahmu sepi saja tak ada yang menyapa
Aku diam saja, melihat dan menanti suatu saat kau mau keluar dan mengajakku bermain

Hei manusia yang belum ku temukan cela
Ku lihat belakangan ini, kau terlihat lebih humanis
Hanya berteman benda, langit dan malam
Bagaimana caranya mengubah kekuranganmu, menjadi daya pikatmu?
Ya, ketidaksempurnaan manusia, jadi kelebihannya

Hei malam, jika dia sekarang bertemankan sepi
Tolong sampaikan, ada pendengar dan penjaga kabar yang sedang menikmati rindu yang menganggu setiap malam
Jika dia telah berbalut gaduh, dalam bahagianya
Biarkan dia tahu, aku berbahagia dengan bahagianya

Sering, menjadi penyendiri dan penikmat sepi membuatku menyadari
Pentingnya harga dari sekedar menyayangi

Rabu, 15 April 2015

Sederhana itu bahagia

Ya, sering sekali, saya lupa. Bahwa hidup ini begitu sederhana, saya sering menjalaninya terlalu rumit. Rumit dipermainkan oleh keinginan sendiri. Rumit dengan romansa kehidupan yang sering bikin sesak, dan target yang bikin sakit kepala.

Hidup ini memang bukan hanya tentang satu perkara, tapi banyak perkara, tergantung seberapa banyak kita memilihnya. Tapi bukan berarti kesederhanaan tidak bisa dipertahankan dengan banyaknya perkara hidup yang kita pilih. Setiap perkara punya inti yang membuatnya sederhana, kerumitan hanya diciptakan oleh angan yang terlampau tinggi.

Kebahagiaan bukan perkara sederhana, kebahagiaan adalah segalanya. Kesedihan bukan pilihan, ia takdir yang sesekali menyapa kehidupan agar kita mengingat bahwa ada kesederhanaan yang membuat perkara-perkara kehidupan justru lebih membahagiakan. Rumit juga membanggakan, yang membanggakan tak jarang bermanfaat, dan yang bermanfaat pasti berkah, dan berkah menjadi membahagiakan.

Sederhana itu bahagia. Megah juga bahagia. Kebahagiaan bisa berada dimana saja. Aku tak mau memilih-milih kebahagiaan. Aku ingin selalu bahagia, dunia-akhirat. Aku menerima semua kebahagiaan itu.

Selasa, 17 Februari 2015

Rindu dari Si Jago Pemalu

Kalau saja aku penakut seperti ini, aku harap ada sedikit obat untuk sakitnya rasa rindu ini. Kamu memang benar, jatuh cinta memang perlu keberanian, setidaknya berani untuk memberikan kasih sayang kepada yang dicintai. Tapi rasa takut ini, jika diakumulasikan melebihi apapun, bahkan rindu ini. Merindukanmu memang menyakitkan, aku akan menahannya. Karena aku memang adalah si pengecut itu.

Aku bahagia saat kamu melukis siluet wanita dan lelaki itu, aku pikir dia mirip denganku. Setidaknya aku bisa bermain sedikit dengan imajinasi dan rinduku sehingga menghasilkan beberapa prosa yang membingkai perasaanku padamu. Meskipun aku tahu, tidak semua laki-laki semanis di film drama, nekat mengejar hati wanita tanpa mengetahui perasaannya. Mungkin kamu juga begitu.

Aku bahagia, ketika kamu menyadari ada hal kecil yang aku sembunyikan dari semua orang. Tidak banyak orang menyadari itu. Aku tidak tahu apa kau menyukainya atau membencinya, kamu juga tidak mengatakannya. Tapi aku bisa sedikit berbangga, kamu masih memperhatikanku.

Aku masih rindu, bahkan setelah menulis. Biasanya mereka mereda seiring waktu. Mungkin Tuhan mengizinkanku membuatmu istimewa di dalam hatiku dalam waktu yang agak lebih lama daripada biasanya. Mungkin saja ada rencanaNya yang tidak aku ketahui dibalik wabah rindu yang lebih lama ini.

Karena, rindu adalah cara membuat orang yang dirindu menjadi lebih istimewa.
-Pidi Baiq