Rabu, 14 Agustus 2013

Hanya setor tulisan

Pagi
Bukan, ternyata dini hari
Saat itu juga kudengar,
suara pintu terbuka
Saat sebagian hamba berada dititik terendah dalam sujud malamnya
Aku masih terjaga, bukan menantimu, tapi berusaha menikmati tarian angin malam

Ah, aku hanya bocah
Aku juga melihat
Aku juga berfikir
Aku... hanya aku...

Perang
Saat batinku takut
Banyak hal yang aku takut terulang
Terutama saat mereka punya kelebihan, keistimewaan

Bukan hati yang menjadi dua,
tapi tetap satu untukNya
Tapi tapi tapi tapi tapi...
Bocah kecil saja bisa terluka hatinya
Ah, bintang memang bertaburan
Aku juga sulit memilihnya
Tapi aku ingin seperti bulan
Seperti gelap yang setia pada malam meski indahnya temaram bintang bertabur
Seperti mentari yang setia pada siang, meski ribuan gumpal awan selalu memberi keteduhan
Dalam ketaatan pada Sang Pencipta, yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

-saat aku galau tak tahu mau menulis apa-
21.44 5 syawal 1434 H, 2013

Jumat, 02 Agustus 2013

Kqta-kata bijak? Perlukah kita?

Adikku yang menjelang usia remaja madya lagi senang banget baca kata-kata bijak. Sampai dia browsing di internet buat nyari kumpulan kata2 bijak buat dibaca. Pendpat subjektif saya... perlu emangnya ya kita baca kata2 bijak dengan cara seperti itu...

Saya kemarin baru baca sinsi dream high 2 (kalau nonton film lagi males, lagi sobuk dan kalau nonton drama seri pasti nyita waktu banyak banget! Males :P hhe) teacher jin man apa teacher taeyon gitu yang bilang "lagu itu bukan diciptakan, tapi ditemukan". Yup...! Gitu juga kata-kata bijak.

Gue bukan tipe orang instan yang seneng dengan hal-hal instan, dapet kata2 bijak, just a range of words and become wise sentence, katanya. It wasn't like that. Dalam memperoleh kata-kata bijak, setiap orang pasti mengalami dulu suatu kejadian atau memproses dulu suatu informasi dalam otaknya kemudian terjdi penghayatan dari proses kognitif itu dan... jadilah sebuah atau banyak hikmah yang bisa dipetik, salah satunya adalah terlahir kata kata bijal.

Kata kata bijak, it werenot just range some words, it means more.

Gak harus ngalemin, tapi seengaknya harus ada penghayatan dari sebuah informasi sehingga menjadi banyak hikmah itu sendiri. Proses. Itu pendapat subjektif saya.

Tapi... seperti jawaban dari setiap perdebatan dalam hampir semua matakuliah psikologi, kembali ke individuya masing masing (honestly, i hate this kind of statmet), setiap orang punya proses kognitif dalam mentalnya masing masing, yang berbeda tiap orangnya, unik. Kita gak bisa judge setiap perilaku hanya dari satu aspek aja kayak gini, harus banyak info dari berbagai aspek untuk menilai masing2 kepribadian dan pola pikir orang.

Huft.. somehow... i hate this kind of self dialectical stuck...

*just saying :)