Kamis, 19 Juni 2008

Detik2 menjelang AFTA

Indonesia... Sebentar lagi tahun 2010.. saya agak khwatir dengan tahun-tahun tersebut... ya, karena mulai tahun 2010 perjanjian AFTA mulai di berlakukan... Sebetulnya apakan perjanjian AFTA 2010 itu? Menengok dulu ke belakang, Kawasan Perdagangan Bebas Asean disepakati para pemimpin negara-negara Asia Tenggara dalam pertemuan di Singapura, 1992. Kala itu, semua negara ASEAN sepakat mendirikan dan berpartisipasi dalam AFTA yang pembentukannya akan berlangsung selama 15 tahun.

Kesepakatan itu tertuang dalam Persetujuan Kerangka Meningkatkan Kerja Sama Ekonomi ASEAN (Framework Agreement on Enhancing ASEAN Economic Cooperation - FAEAEC) yang ditandatangani Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Presiden Soeharto, PM Malaysia Mahathir Mohamad, Presiden Filipina Ny. Cory Aquino, PM Singapura Goh Chok Tong, dan PM Thailand Anand Panyarachun di Singapura.

Kesepakatan itu kemudian direvisi pada 1994 ketika para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) bertemu di Chiang Mai, Thailand. Mereka sepakat mempercepat jadwal AFTA dari semula tahun 2008 menjadi 2003. Dan pada pertemuan di Hanoi, para pemimpin ASEAN sepakat mempercepat pelaksanaan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002.

Untuk mencapai kawasan perdagangan bebas, diperlukan suatu parameter yang bisa diterima semua negara anggota. Parameter itu adalah Common Effective Preferential Tariff (CEPT) atau pengurangan tarif yang efektif buat semua. Sifat CEPT tidak sukarela tapi wajib, artinya sekali produk sudah dipilih berdasarkan sektor untuk masuk CEPT, semua negara peserta harus mematuhinya.

Pada awalnya, sektor yang disetujui adalah manufaktur, barang modal, produk olahan pertanian, dan produk lain yang tidak termasuk dalam "produk pertanian" yang belum diolah. Selain itu, yang dibenarkan masuk CEPT adalah produk yang kandungan isinya 40 persen berasal dari ASEAN.

Penurunan tarif produk yang telah masuk CEPT dilakukan dalam tempo 15 tahun sampai tingkat antara nol dan lima persen. Dalam 5 sampai 8 tahun setelah Januari 1993, produk-produk yang telah terpilih masuk CEPT sudah berada pada tingkat 20 persen. Dalam 7 tahun berikutnya, tarif itu sudah harus turun sampai tingkat antara 0 dan 5 persen. Penurunan dilakukan tiap tahun dengan laju yang sama, yakni tingkat tarif yang berlaku dibagi dengan jumlah tahun.

Berbagai tawar menawar kemudian terus dilakukan dalam hal keharusan pengurangan tarif ini. Indonesia dan Filipina, misalnya, pernah meminta agar pembebasan tarif produk pertanian dimulai pada 2020 bukan 2010 seperti telah disepakati sebelumnya.

Dalam perjanjian AFTA, ada produk yang masuk dalam sensitive list (dafar yang dilindungi). Untuk produk-produk dalam daftar ini diberi kesempatan menurunkan tarif bertahap selama 3 tahun menjadi 5 persen, yang berlaku selama 10 tahun.

Selain itu, ada juga produk yang masuk dalam high sensitive list (HSL). Indonesia berhasil memasukkan gula dan beras ke dalamnya. Dengan begitu, beras dan gula Indonesia bertahan dengan BM sekarang selama 10 tahun. Setelah itu, tarif beras dan gula ini boleh turun menjadi 20 persen yang berlaku 10 tahun pula.

AFTA yang mulai efektif berlaku 1 Januari 2002 pun diberlakukan fleksibel. Produk-produk yang belum siap dengan tarif bea masuk (BM) 0-5 persen, sesuai kesepakatan, bisa mundur hingga 2003. Karena itu, beberapa komoditas, seperti produk plastik dan kimia, belum perlu disesuaikan dengan kebijakan itu.

Pemberlakuan kawasan perdagangan bebas ini kini baru dilakukan untuk 6 negara inti Asean, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Brunei Darussalam. Negara anggota Asean lainnya akan dimulai bertahap. Vietnam akan memulai AFTA pada 2006, Myanmar dan Laos pada 2008, dan Kamboja dan Indonesia pada 2010.

Jiak AFTA berlangusng, maka per industerian di Indonesia (industri dalam negeri) saingannya akan semakin berat. Ini sungguh memprihatinkan, karena sifat konsumtif dari bangsa indonesia akan terus merajalela karena harga barang imporan akan lebih murah daripada barang dalm negeri.

Ya, dan nanti bangsa indonesia akan tersaingi oleh bangas bangsa asing yang mencari pengidupan dari tanah air kita. Ironis memang, tapi ada baiknya hal ini menjadikan cambuk bagi kita untuk
lebih baik lagi. dan motivasi untuk para pelajar agar lebih ba

Tidak ada komentar: